Selasa, 25 Oktober 2011

Mentari Hatiku

Tercekik ku diantara tangisan itu
Terdiam aku menjalani detik yang selalu berlalu
Apakah engkau tak mendengar apa yang aku ucap?
Tak bisakah kau hentikan langkahmu tuk menolehku?

Wahai ayahku
Bisakah aku menyentuh ragamu?
Bisakah aku mendapatkan pelukku yang dulu?
Tak mungkin..!!
Sungguh tak akan mungkin..!!!

Kau hanya diam walau tangisku meleburkan rumahmu
Kau hanya diam disaat aku tersimpuh dukamu
Duka atasmu yang tak akan kembali
Dukamu yang mungkin akan selalu bersemayam dalam palungku

Doa'ku
Doaku menemanimu
Doaku berharap kau mampu
Doaku untuk sebuah keringananmu

Aku tak tahu apakah engkau ketakutan
Aku tak tahu apakah engkau menjerit dibawah sana
Aku tak tahu apa yang engkau ucap
Aku tak tahu apa yang kau rasa ayah !!

Sembari senyumanmu datang menyegarkan hati yang merindumu
Sembari kenangan kita terkuak dalam pikirku
Kau terhebat yang pernah ada
Kau Mentari Hatiku yang akan terus bersinar walau tak ada ragamu bersamaku Ayahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar