Kau berjalan menuju lorong dimana untukmu bersinggah
Kau kenakan sepotong baju tak berdaya melawan angin
Saat gelap kau hanya mengigil tertiup angin malam
Naasnya hidupmu disaat seorang menindasmu
"Kejam..!!"
"Kejam..!!"
Sungguh kejam dia yang bertopeng malaikat
Tapi engkau sungguh baja,
berdiri tegak untuk tetap hidup didunia sandiwara ini
Sampai kapankah semua derita pilu ini berakhir..??
Sampai kapankah dia akan terdiam menertawakanmu..??
Akankah kau goyah wahai sang tua bertulang baja
Selalu tersenyum meski Mentari kan sirna
Sungguh kau manusia bertulang baja
Jiwa kuat walau ragamu dimakan usia
Mereka mengecammu atas apa yang sehari kau kerjakan
Mereka berjalan dengan anggun bak seorang mulia
Keping demi keping selalu kau ambil
Satu dari bagian sisa para manusia angkuh selalu kau ambil
Oh Tuhan,adilkah semua yang Kau beri kepadanya
Sang tua tak berdaya menahan lapar dilorong gelap
Sang tua yang hanya menanti waktunya untuk bahagia disinggasana surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar